Quickpost this image to Myspace, Digg, Facebook, and others!
(Samsul Hadi)
Kediri - Sukses menahan imbang Persik Kediri dengan skor 1-1, tidak lantas membuat kubu Persekabpas Pasuruan merasa puas. Mereka mengklaim seharusnya mendapat kemenangan, apabila wasit bertugas dengan baik.
Hal ini seperti disampaikan Asisten Manjer Persekabpas Pasuruan, Abubakar Assegaf dalam jumpa pers seusai pertandingan, di ruang press room Stadion Brawijaya, Rabu (12/11/2008).
"Wasit hari ini belum layak memimpin pertandingan, karena dia baru belajar memimpin pertandingan sepakbola," ujar Abubakar lantang.
Pernyataan pedas Abubakar didasari kekecewaannya atas keputusan wasit Oki Dwi Putra asal Bandung, memberikan hadiah penalti bagi Persik setelah Mahyadi Panggabean dianggap dijatuhkan di kotak terlarang.
"Karena itulah saya sempat emosi hingga masuk ke lapangan, dan meminta anak-anak mogok bertanding. Wasit hari ini sangat kurang ajar," kata Abubakar.
Atas kekecewaannya tersebut, Abubakar meminta kepada PSSI agar memperhatikan kualitas wasitnya. Ia juga siap mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI, atas tindakannya memasuki lapangan untuk melakukan prores kepada wasit.
"Selama ini PSSI hanya menutup mata dengan kualitas wasitnya. Ini kan pertandingan live, saya minta dengan adanya kejadian ini mereka bisa melihat dengan jelas dan bersedia berubah," ujar Abubakar.
Menyikapi protes keras kubu Persekabpas Pasuruan, kubu Persik Kediri tidak banyak memberikan banyak tanggapan.
"Ya itulah sepakbola indonesia, dan saya fikir itu wajar karena kami bermain di kandang. Itu kan yang dinamakan home advantage," ujar Manajer Persik Kediri, Iwan Budianto.
Keterangan Foto: Pemain Persekabpas Pasuruan sempat melakukan mogok bertanding, setelah wasit memberikan hadiah penalti kepada Persik Kediri. Tampak, pemain asing Persekabpas melakukan perundingan dengan Pengawas Pertandingan, Srianto asal Solo.