Persentase jumlah e-mail berjenis spam meningkat signifikan di tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut laporan dari Symantec, di bulan Juli ini rata-rata 78% dari e-mail yang masuk adalah spam.
Symantec Web Messaging and Web Security menurunkan laporan terbarunya terkait dengan semakin gencarnya serangan e-mail spam. Pada bulan Juli kemarin, dari persentase Worldwide Internet Mail Gateway Spam didapat 78% e-mail yang masuk ke mail gateway dapat diklasifikasikan sebagai spam. Hasil ini meningkat dibanding persentase e-mail spam di bulan Juli 2007 sebesar 68%. Persentase ini didapat dari proses filtering e-mail pada layer SMTP di jaringan.
Dari segi isi, teknik sederhana mengeksploitasi rasa keingintahuan seseorang tetap menjadi cara yang paling banyak digunakan spammer untuk memikat pembaca e-mail. Judul subjek yang bombastis menjadi tali pancing bagi pembaca untuk membuka e-mail spam bersangkutan. Di bulan Juli ini, para spammer menggunakan tema-tema yang sedang naik daun seperti ketegangan AS-Iran, olimpiade Beijing, perseturuan calon presiden Obama dan McCain, serta Superfood sebagai bahan pancingan untuk pengguna agar membuka e-mail tersebut.
Jika dilihat persentase berdasarkan kategori, e-mail berkategori internet (web hosting, web design, spamware) menempati peringkat pertama e-mail spam dengan besaran 22%. Diikuti oleh e-mail spam produk (layanan jual-beli, gadget, pakaian) dengan 21%.
Kawasan Amerika Serikat tetap menjadi sumber utama asal muasal e-mail spam tersebut dengan persentase sebesar 27% dari keseluruhan spam yang masuk. Meskipun jauh tertinggal, e-mail spam dari kawasan Russia menyusul dengan besaran persentase 7%.
Di balik tema-tema memikat serta janji-janji menggiurkan yang ditawarkan e-mail spam tersebut, para spammer terkadang menggunakan metode phising dalam prosesnya. Tujuannya adalah mengirim program jahat seperti Trojan kepada pengguna. Selain dari itu, sejumlah e-mail spam juga bertujuan untuk menjaring data pribadi lewat form-form tiruan.
Source: Reportase keamanan Symantec
Author: Patrick Gerard van Diest